Archive for 2016
Kelas XI IPA 6
By : UnknownKelas XI ipa 6 adalah sebuah kelas dengan jurusan ipa yang ada di SMA 1 Bawang yang terdiri dari 38 Siswa
Sejarah SMA 1 Bawang
By : Unknown- SEJARAH
Pada tahun 1989 di tanah air tercinta terjadi masa alih fungsi dalam
lembaga kependidikan khususnya sekolah : SPG/SGO/SPGLB ke SLTA lain
dengan terbitnya peraturan-peraturan dari pemerintah pusat antara lain:
1. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 27
Desember 1988, Nomor 11555/C/I/98 tentang persiapan alih fungsi
SPG/SGO/SPGLB ke SLTA lain.
2. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 2 Juni
1989, Nomor 0342/U/1989 tentang alih fungsi SPG/SGO/SPGLB ke sekolah
lain.
3. Nota Tugas Kepala Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah tanggal 2 Juni
1989, Nomor 1047/I03.C/2989 tentang perintah: Kepala-kepala
SPG/SGO/SPGLB untuk menerima siswa baru: SMA, SMEA pada awal tahun
pelajaran 1989/1990 sesuai dengan sekolah alih fungsinya.
Sehingga atas rakhmat Allah SWT, pada awal tahun pelajaran 1989/1990
beliau almarhum Bapak Soedarso Martosoewito sebagai Kepala SPG Negeri 1
Banjarnegara membentuk Panitia PSB SMA Negeri 2 Banjarnegara, yang
diberi tugas untuk menerima pendaftaran siswa baru SMA Negeri 2
Banjarnegara, sebanyak 6 (enam) kelas dengan jumlah siswa = 266 orang.
Dengan demikian pada tahun pelajaran 1989/1990 di sekolah tercinta ini
ada dua lembaga kependidikan, yaitu SPG Negeri Banjarnegara dan SMA
Negeri 2 Banjarnegara dengan satu orang Kepala Sekolah dibantu guru dan
tenaga Tata Usaha sejumlah 55 orang untuk mengasuh dua sekolah, dengan
rincian jumlah kelas dan siswa sebagai berikut:
1. Pada tahun pelajaran 1989/1990
SMA Negeri 2 Banjarnegara kelas I 6 kelas, jumlah siswa = 266
SPG Negeri Banjarnegara kelas II 4 kelas, jumlah siswa = 80
kelas III 5 kelas, jumlah siswa = 160
2. Pada tahun pelajaran 1990/1991
SMA Negeri 2 Banjarnegara kelas I 6 kelas, jumlah siswa = 263
kelas II 6 kelas, jumlah siswa = 256
SPG Negeri Banjarnegara kelas III 4 kelas, jumlah siswa = 79
Alhamdulillah pada akhir tahun pelajaran 1990/1991 seluruh siswa kelas
III SPG Negeri 1 Banjarnegara sejumlah 79 orang lulus semuanya dalam
mengikuti EBTA, yang berarti selesailah kegiatan belajar mengajar untuk
SPG Negeri Banjarnegara.
Pada tahun pelajaran 1991/1992 sudah dilaksanakan penerimaan siswa baru,
maka kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Banjarnegara telah
lengkap mempunyai kelas I, II, dan III dengan rincian kelas dan siswa
sebagai berikut:
KelasI 6 kelas jumlah siswa = 271 orang
Kelas II 6 kelas jumlah siswa = 242 orang
Kelas III 6 kelas jumlah siswa = 249 orang
Jumlah siswa = 762 orang
Dengan jumlah guru dan tenaga Tata Usaha berjumlah 56 orang, menempati 18 ruang kelas dengan luas tanah 32.222 m2, dan sarana prasarana pendidikan dari SPG Negeri Banjarnegara.
Pada awal tahun pelajaran 1991/1992 terbitlah Surat Keputusan Mendikbud
RI Nomor 0426/O/1991, tanggal 15 Juli 1991 perihal Pengalihfungsian
SPG/SGO/SPGLB menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas lain. Dan pada
lampiran nomor urut 31 dari surat keputusan dimaksud, SPG Negeri
Banjarnegara, alamat Jln. Raya Pucang No. 37 Kabupaten Banjarnegara
beralih fungsi menjadi SMA Negeri Bawang, beralamat sekolah di Jln. Raya
Pucang No. 37 Kabupaten Banjarnegara.
Dengan demikian hari jadi/kelahiran SMA Negeri 1 Bawang secara hukum
adalah tanggal 15 Juli 1991. Dan apabila ditinjau sejak penerimaan
pertama siswa baru SMA Negeri 1 Bawang adalah pada bulan Juli 1989, maka
pada tahun 2012 ini SMA Negeri 1 Bawang genap berulang tahun yang
ke-23.
Setelah munculnya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
0246/O/1991 tanggal 15 Juli 1991, maka hapuslah nama SPG Negeri
Banjarnegara, dan nama SMA Negeri 2 Banjarnegara berubah menjadi SMA
Negeri Bawang (sekarang menjadi SMA Negeri 1 Bawang), walaupun hingga
kini masih banyak orang yang menyebut SMA Negeri 2 Banjarnegara.
Para alumni SMA Negeri 2 Banjarnegara (sekarang SMA Negeri 1 Bawang)
sudah banyak yang berhasil menduduki jabatan penting di instansi
pemerintah, menjadi pengusaha yang berhasil dan sebagainya. Di sekolah
tercinta ini ada beberapa alumni yang kembali (mengabdikan diri) di SMA
Negeri 1 Bawang, diantaranya saudari Nurwidayati, S.Pd., Nunung Venti
Yudaningrum, S.Pd., Rina Setya Haryani, S.P., saudara Yuni Hartomo,
S.Pd., sebagai tenaga guru, serta saudara Rendra Gunawan, A.Ma., dan
saudari Lili Sundari sebagai tenaga Tata Usaha.
Pada tahun pelajaran 2011/2012 ini jumlah siswa/siswi SMA Negeri 1 Bawang adalah sebagai berikut:
Kelas X 9 kelas jumlah siswa = 303 orang
Kelas XI 9 kelas jumlah siswa = 313 orang
Kelas XII 9 kelas jumlah siswa = 308 orang
Jumlah keseluruhan = 924 orang
Sedangkan jumlah guru = 62 orang, dan staf Sata Usaha = 20 orang.
Bersama ini kami sajikan data Kepala SMA Negeri 2 Banjarnegara / SMA Negeri 1 Bawang, sejak berdiri sampai dengan sekarang:
1. Nama : SOEDARSO MARTOSOEWITO
NIP : 130042808
Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 27 Januari 1932
Kepala Sekolah TMT : 1 Juli 1989 s.d. 1 Februari 1992
2. Nama : Drs. DARYADI
NIP : 130144538
Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 28 Mei 1933
Kepala Sekolah TMT : 1 Februari 1992 s.d. 6 Mei 1992
3. Nama : Drs. KADI WURYANTO
NIP : 130144901
Tempat, tanggal lahir : Kulonprogo, 2 April 1935
Kepala Sekolah TMT : 6 Mei 1992 s.d. 1 Mei 1995
4. Nama : Dra. SRI SIHROCHMADJIDAH
NIP : 130891172
Tempat, tanggal lahir : Bantul, 10 Januari 1951
Kepala Sekolah TMT : 1 Mei 1995 s.d. 1 Agustus 2002
5. Nama : Drs. ACHMAD CHOZIN
NIP : 131413244
Tempat, tanggal lahir : Banjarnegara, 12 Juli 1959
Kepala Sekolah TMT : 1 Agustus 2002 s.d. 5 Februari 2007
6. Nama : BUDIYANTO, S.Pd.
NIP : 19641028 198703 1 012
Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 28 Oktober 1964
Kepala Sekolah TMT : 6 Februari 2007 s.d. 18 Februari 2012
7. Nama : Drs. SUPRIYANTO, MM.
NIP : 19620914 198601 1 002
Tempat, tanggal lahir : Banjarnegara, 14 September 1962
Kepala Sekolah TMT : 18 Februari 2012 s.d. 24 Desember 2013
8. Nama : Drs. EDY SETYAWAN, MM.
NIP : 19590622 198803 1 006
Tempat, tanggal lahir : Banjarnegara, 22 Juni 1959
Kepala Sekolah TMT : 24 Desember 2013 s.d. 24 Juli 2015
9. Nama : DWI YULIATI M., S.Pd., M.M.
NIP : 19650710 198703 2 007
Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 10 Mei 1965
Kepala Sekolah TMT : 24 Juli 2015 s.d. sekarang
Demikian selayang pandang sejarah singkat SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara
Bencana Alam Di Banjarnegara
By : Unknown Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kalau kota kita tercinta ini sering di landa bencana.Sudah banyak korban yang di timbulkan.Apa sebab dari semua ini?
Sebab utama dari semua ini tidak lain karena ulahh kita sendiri.
Bencana yang ada di tempat sekitar ini terjadi karena ulah manusia manusia yang tidak bertanggung jawab merusak alam yang asri ini.
Sudah banyak bencana yang terjadi di banjarnegara,Longsor Jemblung,Longsor si Jeruk.sudah membuktikan banyaknya kerusakan alam yang ada di banjarnegara
Bukan salah tuhan kalau kota kita ini banyak terjadi bencana.Itu semua salah kita sendiri,yang tidak mau menjaga alam yang di titipkan oleh tuhan kepada kita.Bagaimana nasib anak cucu kita kedepan?.apakah mereka bisa melihatt alam yang indah ini di kemudian hari?.
itu semua tergantung kita.apakah kita bisa merawat alam ini atau tidak.Bagaimana cara melestarikan alam di Banjarnegara ini?
Berikut cara caranya...
1. REBOISASI
Rebosasi atau penanaman pohon kembali di banjarnegara perlu di lakukan,karena banyak lingkungan lereng di banjarnegara yang gundul.lereng yang gundul itu berpotensi besar menimbulkan tanah longsor
2. MEMBATASI PENEBANGAN POHON
Semakin banyak pohon yang kita tebang,semakin berkurangnya oksigen yangt ada di lingkungan kita,penebangan pohon yang ada di lereng juga dapat menimbulkan bencana longsor
3. MENJAGA KEBERSIHAN SUNGAI
Bagaimana cara menjaga kebersihan sungai?menjaga sungai dapat di lakukan dengan cara kita tidak membuang sampah kesungai.Karena sungai merupakan saluran air yang dapat meluap ketika telah di penuhi dengan sampah sampah,dan mengakibatkan banjir
Mungkin itu yang dapat kita lakukan,agar tidak terjadi lagi bencana di kota kita yang indah ini.
Mari bersama sama kita lestarikan lingkungan ini.
Sebab utama dari semua ini tidak lain karena ulahh kita sendiri.
Bencana yang ada di tempat sekitar ini terjadi karena ulah manusia manusia yang tidak bertanggung jawab merusak alam yang asri ini.
Sudah banyak bencana yang terjadi di banjarnegara,Longsor Jemblung,Longsor si Jeruk.sudah membuktikan banyaknya kerusakan alam yang ada di banjarnegara
Bukan salah tuhan kalau kota kita ini banyak terjadi bencana.Itu semua salah kita sendiri,yang tidak mau menjaga alam yang di titipkan oleh tuhan kepada kita.Bagaimana nasib anak cucu kita kedepan?.apakah mereka bisa melihatt alam yang indah ini di kemudian hari?.
Berikut cara caranya...
1. REBOISASI
Rebosasi atau penanaman pohon kembali di banjarnegara perlu di lakukan,karena banyak lingkungan lereng di banjarnegara yang gundul.lereng yang gundul itu berpotensi besar menimbulkan tanah longsor
2. MEMBATASI PENEBANGAN POHON
Semakin banyak pohon yang kita tebang,semakin berkurangnya oksigen yangt ada di lingkungan kita,penebangan pohon yang ada di lereng juga dapat menimbulkan bencana longsor
3. MENJAGA KEBERSIHAN SUNGAI
Bagaimana cara menjaga kebersihan sungai?menjaga sungai dapat di lakukan dengan cara kita tidak membuang sampah kesungai.Karena sungai merupakan saluran air yang dapat meluap ketika telah di penuhi dengan sampah sampah,dan mengakibatkan banjir
Mungkin itu yang dapat kita lakukan,agar tidak terjadi lagi bencana di kota kita yang indah ini.
Mari bersama sama kita lestarikan lingkungan ini.
Sekolah Bersih Belajar Nyaman
By : Unknown
Lingkungan sekolah merupakan salah
satu tempat atau wahana yang paling umum digunakan sebagai media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar di Indonesia.
Seringkali kita mendengar
slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak
kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita
pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya,
padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
Banyak slogan yang
mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya?Masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam
kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat
A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita
tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah dan
kehilangan keindahannya. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi
juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan
juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Bila lingkungan sehat maka semua
mahkluk hidup yang ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik.
Terutama kita sebagai siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik.
Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh karena
itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan sempurna.
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam Artikel
ini, diantaranya :
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat
belajar siswa
Dalam
setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari.
Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila
lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan
ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak
sahabat–sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan
sekolah
Kita tahu,
bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi
siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti
menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah
tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak–penggeraknya
harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah.
Terlebih dahulu bagi para siswa / siswi di SMA Negeri 1 Bawang
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam
setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya.
Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat
berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di
SMA Negeri 1 Bawang. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu
memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMA Negeri 1 Bawang.
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita
tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia.
Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru–paru sebagian
besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia.
Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat
menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon
kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya
jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah
ditanami pohon–pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen
yang bersih dan segar. Dan pohon–pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar
matahari secara langsung.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam
yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup)
dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus)
terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap
lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri
individu berupa perubahan tingkah laku.Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam
teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap
perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan
(environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang
mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Lingkungan meliputi:
- Masyarakat disekeliling sekolah
- Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan- bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan- bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Dengan adanya pemanfaatan lingkungan
sebagai media pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan
lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah
awal yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman, 2002: 109):
- Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;
- Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan ke dalam kelas;
- Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium);
- Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran.