Popular Post

Archive for 2016

Sejarah SMA 1 Bawang

By : Unknown
  1. SEJARAH
Pada tahun 1989 di tanah air tercinta terjadi masa alih fungsi dalam lembaga kependidikan khususnya sekolah : SPG/SGO/SPGLB ke SLTA lain dengan terbitnya peraturan-peraturan dari pemerintah pusat antara lain:
1.  Surat Edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 27 Desember 1988, Nomor 11555/C/I/98 tentang persiapan alih fungsi SPG/SGO/SPGLB ke SLTA lain.
2.  Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 2 Juni 1989, Nomor 0342/U/1989 tentang alih fungsi SPG/SGO/SPGLB ke sekolah lain.
3.  Nota Tugas Kepala Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah tanggal 2 Juni 1989, Nomor 1047/I03.C/2989 tentang perintah: Kepala-kepala SPG/SGO/SPGLB untuk menerima siswa baru: SMA, SMEA pada awal tahun pelajaran 1989/1990 sesuai dengan sekolah alih fungsinya.
Sehingga atas rakhmat Allah SWT, pada awal tahun pelajaran 1989/1990 beliau almarhum Bapak Soedarso Martosoewito sebagai Kepala SPG Negeri 1 Banjarnegara membentuk Panitia PSB SMA Negeri 2 Banjarnegara, yang diberi tugas untuk menerima pendaftaran siswa baru SMA Negeri 2 Banjarnegara, sebanyak 6 (enam) kelas dengan jumlah siswa = 266 orang.
Dengan demikian pada tahun pelajaran 1989/1990 di sekolah tercinta ini ada dua lembaga kependidikan, yaitu SPG Negeri Banjarnegara dan SMA Negeri 2 Banjarnegara dengan satu orang Kepala Sekolah dibantu guru dan tenaga Tata Usaha sejumlah 55 orang untuk mengasuh dua sekolah, dengan rincian jumlah kelas dan siswa sebagai berikut:
1.  Pada tahun pelajaran 1989/1990
      SMA Negeri 2 Banjarnegara       kelas I      6 kelas, jumlah siswa = 266
      SPG Negeri Banjarnegara           kelas II     4 kelas, jumlah siswa =   80
                                                                kelas III   5 kelas, jumlah siswa = 160
2.  Pada tahun pelajaran 1990/1991
      SMA Negeri 2 Banjarnegara       kelas I      6 kelas, jumlah siswa = 263
                                                          kelas II     6 kelas, jumlah siswa = 256
      SPG Negeri Banjarnegara           kelas III   4 kelas, jumlah siswa =   79
Alhamdulillah pada akhir tahun pelajaran 1990/1991 seluruh siswa kelas III SPG Negeri 1 Banjarnegara sejumlah 79 orang lulus semuanya dalam mengikuti EBTA, yang berarti selesailah kegiatan belajar mengajar untuk SPG Negeri Banjarnegara.
Pada tahun pelajaran 1991/1992 sudah dilaksanakan penerimaan siswa baru, maka kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 2 Banjarnegara telah lengkap mempunyai kelas I, II, dan III dengan rincian kelas dan siswa sebagai berikut:
KelasI             6 kelas        jumlah siswa = 271 orang
Kelas II           6 kelas        jumlah siswa = 242 orang
Kelas III         6 kelas        jumlah siswa = 249 orang
                   Jumlah siswa                                 = 762 orang
Dengan jumlah guru dan tenaga Tata Usaha berjumlah 56 orang, menempati 18 ruang kelas dengan luas tanah 32.222 m2, dan sarana prasarana pendidikan dari SPG Negeri Banjarnegara.
Pada awal tahun pelajaran 1991/1992 terbitlah Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 0426/O/1991, tanggal 15 Juli 1991 perihal Pengalihfungsian SPG/SGO/SPGLB menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas lain. Dan pada lampiran nomor urut 31 dari surat keputusan dimaksud, SPG Negeri Banjarnegara, alamat Jln. Raya Pucang No. 37 Kabupaten Banjarnegara beralih fungsi menjadi SMA Negeri Bawang, beralamat sekolah di Jln. Raya Pucang No. 37 Kabupaten Banjarnegara.
Dengan demikian hari jadi/kelahiran SMA Negeri 1 Bawang secara hukum adalah tanggal 15 Juli 1991. Dan apabila ditinjau sejak penerimaan pertama siswa baru SMA Negeri 1 Bawang adalah pada bulan Juli 1989, maka pada tahun 2012 ini SMA Negeri 1 Bawang genap berulang tahun yang ke-23.
Setelah munculnya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0246/O/1991 tanggal 15 Juli 1991, maka hapuslah nama SPG Negeri Banjarnegara, dan nama SMA Negeri 2 Banjarnegara berubah menjadi SMA Negeri Bawang (sekarang menjadi SMA Negeri 1 Bawang), walaupun hingga kini masih banyak orang yang menyebut SMA Negeri 2 Banjarnegara.
Para alumni SMA Negeri 2 Banjarnegara (sekarang SMA Negeri 1 Bawang) sudah banyak yang berhasil menduduki jabatan penting di instansi pemerintah, menjadi pengusaha yang berhasil dan sebagainya. Di sekolah tercinta ini ada beberapa alumni yang kembali (mengabdikan diri) di SMA Negeri 1 Bawang, diantaranya saudari Nurwidayati, S.Pd., Nunung Venti Yudaningrum, S.Pd., Rina Setya Haryani, S.P., saudara Yuni Hartomo, S.Pd., sebagai tenaga guru, serta saudara Rendra Gunawan, A.Ma., dan saudari Lili Sundari sebagai tenaga Tata Usaha.
Pada tahun pelajaran 2011/2012 ini jumlah siswa/siswi SMA Negeri 1 Bawang adalah sebagai berikut:
Kelas X           9 kelas          jumlah siswa = 303 orang
Kelas XI         9 kelas          jumlah siswa = 313 orang
Kelas XII        9 kelas          jumlah siswa = 308 orang
                   Jumlah keseluruhan                       =  924 orang
Sedangkan jumlah guru = 62 orang, dan staf Sata Usaha = 20 orang.
Bersama ini kami sajikan data Kepala SMA Negeri 2 Banjarnegara / SMA Negeri 1 Bawang, sejak berdiri sampai dengan sekarang:
1.  Nama                                        :    SOEDARSO MARTOSOEWITO
     NIP                                           :    130042808
     Tempat, tanggal lahir                :    Surakarta, 27 Januari 1932
     Kepala Sekolah TMT                :    1 Juli 1989 s.d. 1 Februari 1992
2.  Nama                                        :    Drs. DARYADI
     NIP                                           :    130144538
     Tempat, tanggal lahir                :    Banyumas, 28 Mei 1933
     Kepala Sekolah TMT                :    1 Februari 1992 s.d. 6 Mei 1992
3.  Nama                                        :    Drs. KADI WURYANTO
     NIP                                           :    130144901
     Tempat, tanggal lahir                :    Kulonprogo, 2 April 1935
     Kepala Sekolah TMT                :    6 Mei 1992 s.d. 1 Mei 1995
4.  Nama                                         :   Dra. SRI SIHROCHMADJIDAH
     NIP                                            :   130891172
     Tempat, tanggal lahir                 :   Bantul, 10 Januari 1951
     Kepala Sekolah TMT                 :   1 Mei 1995 s.d. 1 Agustus 2002
5.  Nama                                         :   Drs. ACHMAD CHOZIN
     NIP                                            :   131413244
     Tempat, tanggal lahir                 :   Banjarnegara, 12 Juli 1959
     Kepala Sekolah TMT                 :   1 Agustus 2002 s.d. 5 Februari 2007
6.  Nama                                         :   BUDIYANTO, S.Pd.
     NIP                                            :   19641028 198703 1 012
     Tempat, tanggal lahir                 :   Purworejo, 28 Oktober 1964
     Kepala Sekolah TMT                 :   6 Februari 2007 s.d. 18 Februari 2012
7.  Nama                                         :   Drs. SUPRIYANTO, MM.
     NIP                                            :   19620914 198601 1 002
     Tempat, tanggal lahir                 :   Banjarnegara, 14 September 1962
     Kepala Sekolah TMT                 :   18 Februari 2012 s.d. 24 Desember 2013
8.  Nama                                         :   Drs. EDY SETYAWAN, MM.
     NIP                                            :   19590622 198803 1 006
     Tempat, tanggal lahir                 :   Banjarnegara, 22 Juni 1959
     Kepala Sekolah TMT                 :   24 Desember 2013 s.d. 24 Juli 2015
9.  Nama                                         :   DWI YULIATI M., S.Pd., M.M.
     NIP                                            :   19650710 198703 2 007
     Tempat, tanggal lahir                 :   Temanggung, 10 Mei 1965
     Kepala Sekolah TMT                 :   24 Juli 2015 s.d. sekarang
Demikian selayang pandang sejarah singkat SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara

Bencana Alam Di Banjarnegara

By : Unknown
   Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi kalau kota kita tercinta ini sering di landa bencana.Sudah banyak korban yang di timbulkan.Apa sebab dari semua ini?
Sebab utama dari semua ini tidak lain karena ulahh kita sendiri.
Bencana yang ada di tempat sekitar ini terjadi karena ulah manusia manusia yang tidak bertanggung jawab merusak alam yang asri ini.

   Sudah banyak bencana yang terjadi di banjarnegara,Longsor Jemblung,Longsor si Jeruk.sudah membuktikan banyaknya kerusakan alam yang ada di banjarnegara

   Bukan salah tuhan kalau kota kita ini banyak terjadi bencana.Itu semua salah kita sendiri,yang tidak mau menjaga alam yang di titipkan oleh tuhan kepada kita.Bagaimana nasib anak cucu kita kedepan?.apakah mereka bisa melihatt alam yang indah ini di kemudian hari?.
Hasil gambar untuk gambar penanaman pohonitu semua tergantung kita.apakah kita bisa merawat alam ini atau tidak.Bagaimana cara melestarikan alam di Banjarnegara ini?
Berikut cara caranya...

 1. REBOISASI
     Rebosasi atau penanaman pohon kembali di banjarnegara perlu di lakukan,karena banyak lingkungan lereng di banjarnegara yang gundul.lereng yang gundul itu berpotensi besar menimbulkan tanah longsor

2. MEMBATASI PENEBANGAN POHON
    Semakin banyak pohon yang kita tebang,semakin berkurangnya oksigen yangt ada di lingkungan kita,penebangan pohon yang ada di lereng juga dapat menimbulkan bencana longsor

3. MENJAGA KEBERSIHAN SUNGAI
     Bagaimana cara menjaga kebersihan sungai?menjaga sungai dapat di lakukan dengan cara kita tidak membuang sampah kesungai.Karena sungai merupakan saluran air yang dapat meluap ketika telah di penuhi dengan sampah sampah,dan mengakibatkan banjir

Mungkin itu yang dapat kita lakukan,agar tidak terjadi lagi bencana di kota kita yang indah ini.
Mari bersama sama kita lestarikan lingkungan ini.

Sekolah Bersih Belajar Nyaman

By : Unknown
Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat atau wahana yang paling umum digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di Indonesia.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
            Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya?Masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah dan kehilangan keindahannya. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan sempurna.
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam Artikel ini, diantaranya :
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat–sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak–penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa / siswi di SMA Negeri 1 Bawang
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMA Negeri 1 Bawang. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMA Negeri 1 Bawang.
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru–paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon–pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon–pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi:
  1. Masyarakat disekeliling sekolah
  2. Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan- bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan- bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman, 2002: 109):
  1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;
  2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan ke dalam kelas;
  3. Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium);
  4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran.

- Copyright © Science Six - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -